Tiada
makanan yang lebih baik dari hasil usaha tangan sendiri. [HR. Bukhari]
Setiap makhluk hidup memerlukan
makanan untuk bisa bertahan hidup, tidak terkecuali manusia. sebagai manusia
berakal, ada aturan yang dibuat oleh Allah untuk manusia dalam memakan makanan
yang ada di bumi. Aturan yang paling utama adalah makanan yang kita makan
haruslah dari makanan yang halal.
Maka
makanlah yang halal lagi baik dari rizki yang telah diberikan Allah kepadamu;
dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah. [QS;an-Nahl:114]
Selain memakan makanan yang halal. Makanan
yang kita makan hendaklah dari hasil jerih payah kita sendiri. Karena dalam
hadits di atas yang diriwayatkan oleh Bukhari, dengan jelas Nabi menyatakan “Makanan
yang terbaik adalah makanan yang dihasilkan dari kemampuan sendiri,” Artinya
adalah makanan yang kita dapat bukan dari meminta belas kasihan orang lain.
***
Apabila
shalat didirikan, sedangkan makan malam telah terhidang, maka makan malamlah
lebih dahulu. [Riwayat Syaikhan]
Bilamana shalat didirikan, sedangkan
makan malam telah dihidangkan. Maka kita dianjurkan untuk memulai dengan makan
malam terlebih dahulu, kemudian sholat Isya. Dianjukan demikian oleh hadits ini
karena mengerjakan ibadah dalam keadaan perut tidak lapar dapat membantu kita
dalam ketaatan (khusyuk) kepada Allah SWT. Apabila kita beribadah kepada Allah
tentu harus dalam keadaan yang khusyuk. Maka, apabila kita merasa lapar ketika
akan shalat dan makanan telah tersedia. Hendaknya kita makan terlebih dahulu
agar bisa berkonsentrasi dengan baik dalam beribadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar