Jumat, 05 April 2013

sanguine -1-

malam itu, karena emosi dan putus asa yang mengerdilkan akal sehatku.
aku memutuskan untuk menyampaikannya, tanpa ragu dan begitu cepat.

" Hari itu, pada waktu itu.
Saat mencintaimu untuk yang pertama kalinya.
Dan aku tahu hal itu adalah suatu kesalahan.
Tapi hati kecilku mengatakan kalau kau adalah cinta sejatiku."

Kau tak bergeming,
pesanku senyap, detik menjadi menit, menit menjadi jam.
mataku tak sedetikpun berpaling dari layar ponsel itu.
menunggu dengan cemas.

gundah mengalahkan kesabaranku.
jemariku kembali sibuk dengan keypad ponsel itu.

" Kita harus bicara,
Suatu hari nanti kita harus bicara.
Aku ingin mendengar semuanya darimu.
Aku harus tahu semua kebenaran yang kau simpan sendiri."

dan pesan itu kembali senyap.
kali ini aku memenangkan kesabaranku dan terduduk lesu.
jauh dalam ruang di dalam dadaku, aku mendengar ada yang berbisik. lirih.

'kamu sudah memenangkannya jauh sebelum kamu menyampaikan semua ini. hatinya adalah milikmu. jangan bersedih. dia tak pernah jauh darimu. seperti ajal dengan ruhmu. dekat sekali, lebih dekat dari yang pernah kau pikirkan. ajallah nanti yang akan menemuimu. sama halnya dengan dia. bersabarlah, waktu itu sesungguhnya singkat'

mataku memanas, jantungku berdetak dengan cepat. sesuatu yang menyilaukan menerpaku.
merobohkanku sekali jadi.
aku pingsan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar