Apa yang hendak kau tuliskan ketika Ramadhan kembali
menyapamu, ketika umur masih disampaikan kepadanya, ketika kesempatan masih
dibentangkan kepadamu.
Ramadhan adalah hadiah buatmu,
buatku. Hati yang gersang seperti terguyur hujan. Kamu hendaknya bersyukur dan
segera berlari menyambutnya. Hidangkanlah segala sesuatu yang baik untuk
menyambutnya. Perbaiki apa yang terlihat porak poranda. Hiasi ruh dan ragamu
dengan iman yang bercahaya. Perlakukanlah Ramadhan selayaknya tamu agung.
Sebulan penuh kita akan berjuang. Berlomba
mencari ridho dan pahala. Tak ada istilah malas dan berpangku tangan. Ramadhan adalah
medan juang, tempat kita bertaruh ampunan. Kurangi tidur, perbanyaklah
beraktivitas kebaikkan. Berat jika dibayangkan. Namun sesungguhnya Ramadhan itu
adalah obat. Penawar untuk hati yang risau.
Inilah waktu terbaik yang selalu
kunanti seumur hidup. Waktu yang menggembirakan, menyenangkan hati. Setiap ibadah
yang dijalankan terasa lebih khidmat. Ruhku seperti di detox, dibersihkan dari jerat yang mengungkungnya. Ragaku terasa
lebih bugar, semua organ tubuh seperti dilahirkan kembali.
Ramadhan melapangkan kesempatan
kepada kita untuk memperbaiki diri. Memberikan kenyamanan kepada kita untuk
mendekat kepada Illahi. Sungguh orang yang bijak akan memanfaatkan waktu ini
dengan sebaik-baiknya. Suburkanlah iman dalam diri kita.
Ramadhan telah tiba. Sudah siapkah
kita untuk berjuang bersamanya? Bisa jadi inilah Ramadhan terakhir kita sebelum
menghadap kepada Sang Pencipta. Telah banyak orang-orang yang sudah mendahului
kita sebelum berjumpa dengan Ramadhan tahun ini. Lalu, kapankah giliran kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar