ibu mana
yg tak menitikkan air mata.
Bun duduk selonjoran.
Te senyum, noleh pada Bun. Berdiri lalu merunduk raih jari Bun, dipasangkannya cincin mainan pink, entah dimana nemunya.. bertuliskan 'friend'.
Di dekatkan bibir merahnya ke hidung Bun. Diciumlah..
Bun balas “ailovyu..”
Te balas ”lovyu..”
*deg..deg..deg.
Lanjut main, Te nengok Bun, berdiri lagi, cium Bun lagi..
Bun duduk selonjoran.
Te senyum, noleh pada Bun. Berdiri lalu merunduk raih jari Bun, dipasangkannya cincin mainan pink, entah dimana nemunya.. bertuliskan 'friend'.
Di dekatkan bibir merahnya ke hidung Bun. Diciumlah..
Bun balas “ailovyu..”
Te balas ”lovyu..”
*deg..deg..deg.
Lanjut main, Te nengok Bun, berdiri lagi, cium Bun lagi..
***
Dialog
singkat yang diposting sahabat saya di account Facebooknya. Sangat menyentuh
hati. Kebahagiaan itu tidak perlu kita cari diantara tumpukan barang-barang
mahal ataupun tebaran uang dan perhiasan. Bahagia itu sederhana, seperti yang
dituliskan oleh sahabatku ini.
Anak
memang bukan milik kita. Dia adalah milik Allah yang dipercayakan kepada kita,
orang tuanya. Seorang anak yang soleh dan solehah akan senantiasa menjadi
penerang dan penyejuk mata bagi kehidupan kita. Pelipur dikala lara, sahabat
dikala gundah.
Sebagai
orang tua, apa hal terbaik yang bisa kita berikan kepada seorang anak?
Pertanyaan
ini akan menjadi motivasi kita untuk bisa menjadi orang tua yang berhasil
mendidik dan membesarkan anak-anaknya sesuai dengan yang diharapkan oleh Allah
SWT. Agar nantinya anak-anak kita bisa menjadi imam buat umat-umat yang bertakwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar